Hari Pahlawan diperingati setiap tahunnya pada
10 november di Indonesia. Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa penting karena
perang pertama pasukan Indonesia setelah peristiwa proklamasi kemerdekaan dan
satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah revolusi nasional.
Banyak
pahlawan yang gugur dalam banyak pertempuran yang telah terjadi selama proses
menuju kemerdekaan maupun setelah kemerdekaan. Sebenarnya pahlawan itu apa?
Pahlawan dalam bahasa Sanskerta
yaitu phala-wan yang
berarti orang yang dari dirinya menghasilkan buah (phala) yang
berkualitas bagi bangsa, negara, dan agama) adalah orang yang menonjol karena
keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang
gagah berani.
Sayyid
Qutbh mengatakan, "Orang yang hidup bagi dirinya sendiri akan hidup
sebagai orang kerdil dan mati sebagai orang kerdil pula. Tetapi, orang yavg
hidup sebagai orang lain akan hidup sebagai orang besar dan mati selaku orang
besar."
Jauh
sebelum Sayyid Qutbh, pembaharu gerakan Islam asal Mesir, Syaikh Hassan al-Banna
dengan sangat kuat dan indah menggambarkan sosok kepahlawanan:
“Betapa inginnya kami agar umat kami ini mengetahui
bahwa mereka lebih kami cintai daripada diri kami sendiri, bahwa merupakan
sebuah kesenangan bagi jiwa-jiwa ini untuk gugur sebagai penebus bagi kehormatan
mereka, jika memang tebusan itu yang diperlukan, untuk gugur sebagai harga bagi
kemuliaan, kehormatan, agama, dan asa mereka, jika memang itu harga yang mencukupi.
Tiada sesuatu yang membuat kami bersikap
seperti ini terhadap mereka selain rasa cinta ini yang telah mengharu-birukan
kalbu kami, menguasai perasaan kami, kemudian melenyapkan istirahat kami,
memeras habis air mata kami. Betapa berat rasa di hati ketika kami menyaksikan
sesuatu yang mencabik-cabik umat kami, sementara kita hanya sanggup menyerah
pada kehinaan oleh keputusaasaan.
Sungguh, kami berbuat di jalan Allah untuk
kemaslahatan seluruh manusia lebih banyak dari apa yang kami lakukan untuk kepentingan
diri kami. Kami adalah milik kalian wahai saudara-saudara tercinta, sesaatpun
kami tak akan pernah menjadi musuh kalian.”
M.
Anis Matta dalam bukunya “Mencari Pahlawan Indonesia” (2004) menyebutkan secara
jelas dan rinci mengenai pelbagai karakter yang harus dimiliki seorang pahlawan.
1. Pekerjaan-pekerjaan besar dalam sejarah hanya
dapat diselesaikan oleh mereka
yang mempunyai naluri kepahlawan
2. Pahlawan sejati selalu merupakan seorang
pemberani sejati
3. Tidak ada keberanian yang sempurna tanpa
kesabaran
4. Seseorang disebut pahlawan karena kebaikan
dan kekuatannya jauh
mengalahkan keburukan dan
kelemahannya
5. Kompetisi sehat
6. Filosofi yang solid
Melalui
momentum hari pahlawan ini, kita sebagai pemuda mari kita jadikan titik balik untuk
merefleksikan diri menjadi kaum bermartabat, karena pemuda merupakan sebagai
bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki semangat pembaharuan dan juga
sebagai pelopor untuk bangkitnya Indonesia dalam keterpurukan, bersama bersinegi
untuk membangun tatanan yang lebik baik.
Bila
kita pemuda hanya bermain dengan kata-kata yang manis dan berkhayal akan sebuah
perubahan untuk bangsa Indonesia ini, rasanya terlalu bodoh untuk menghabiskan
waktu dari jiwa kepemudaan yang kita miliki saat ini, karena bangsa ini
membutuhkan pemuda-pemuda yang bekerja dengan nurani, berilmu dengan moral, dan
berkarya dengan kebenaran. Mulailah suatu kebaikan dari hal yang kecil untuk
diri sendiri kemudian berkaryalah untuk negeri.
Sudah
saatnya pemuda menjadi motor pembaharuan pergerakan bangsa. Maka bersatulah
para pemuda, kobarkan semangatmu untuk negeri tercinta ini. Teriakkan kebenaran
akan kejayaan Indonesia.
Tanyakan
pada dirimu kapan saatnya melangkah.
Sekarang
atau tak akan pernah.
Semarang, 10 November 2013
Hakam Rahmatullah
PUSKOMDA Semarang Raya
PUSKOMDA Semarang Raya
No comments:
Post a Comment