Friday, 29 November 2013

ARTI SEORANG GURU

Guru (dari Sanskerta: गुरू yang berarti guru, tetapi arti secara harfiahnya adalah "berat") adalah seorang pengajar suatu ilmu.  Sedang dalam bahasa jawa, Gu diambil daripada perkataan “gugu” yang mempunyai boleh dipercayai. Sedangkan Ru diambil dari perkataan “tiru” yang bermaksud boleh diteladani atau dicontohi.
Jabatan seorang Guru adalah sebagai suatu Profesi.  Jabatan guru juga dapat dikatakan sebuah profesi karena menjadi seorang guru  harus memiliki suatu keahlian tertentu , Misalnya: mengajar, mengelola kelas, dan merancang pengajaran.
Guru itu ibarat pemimpin, seorang guru mempunyai andil yang besar untuk melahirkan pemimpin-pemimpin baru dengan latar belakang profesi yang berbeda di masa depan. Arti guru merupakan aktor utama yang memastikan jiwa kepemimpinan yang tersimpan dalam diri setiap muridnya.
Yang patut dicermati adalah guru memang takkan pernah bisa jadi pemimpin bila dia miskin integritas. Jika miskin integritas maka guru tidak mempunyai karisma dan inspirasi di depan murid-murid. Apabila guru sudah tak inspiratif bagi siswanya maka konsepsi guru sebagai sosok pemimpin hanya akan menjadi sekedar wacana.
Guru adalah sosok yang memberikan motivasi, mengarahkan, memotivasi, memperjuangkan, menenangkan. Yang akan  membawa kemana paradigma bangsa ini disandarkan, yang akan membawa manusia-manusia mengenal masa depannya.
Guru tak ubahnya lentera dalam kegelapan akal.
Dengan ilmu akan  menjelaskan adab, dengan ilmu ia akan mengenalkan jiwa-jiwa pada penciptaNya, dengan ilmu dia akan bersahabat dengan alam. Dengan ilmu ia akan menunjukan dua jalan baik dan buruk.
Guru adalah sosok intelektual bermoral, sosok intelektual yang berjiwa pengabdian, intelektualnya pendidikan dan intelektual masyarakat sesungguhnya.
Guru adalah penentu anak bangsa, pemegang tombak sejarah kemenangan, dan pemegang tinta emas peradaban ilmu.

Semarang, 26 November 2013

PUSKOMDA Semarang Raya




Friday, 22 November 2013

SYRIA KINI DAN NANTI

Belum berakhir luka kaum Muslimin di Afghanistan, Kashmir, Checnya, Palestina, Mesir, dan seluruh negeri kaum muslimin lainnya yang sedang terdzolimi, kini Suriah (Syam) yang menderita. Puluhan ribu nyawa telah hilang, darah merah segar menjadi pemandangan harian yang tak terhindarkan. Anak-anak tak berdosa, para wanita dan juga orang tua menjadi korban kebengisan dan kebiadaban penguasanya.
Telah lebih dari dua tahun Syria (Suriah) diguncang oleh pergolakan  politik. Pergolakan yang kini bahkan menjurus pada perang saudara, ketika Pemerintahan Syria pimpinan  Bashar al-Assad  bertempur melawan pasukan oposisi.  Bagi sebagian kalangan, pergolakan ini adalah sebuah ‘revolusi rakyat’ yang berupaya mengggulingkan ‘rezim tiran’ Bashar Assad, sama seperti gelombang revolusi  ‘Arab Spring’ lainnya yang berhasil menumbangkan kediktatoran di Tunisia, Mesir, dan Libya.
Beragam kejahatan telah dilakukan oleh rezim Al-Assad, seperti pembantaian terhadap ulama, penghancuran masjid, perusakan mental pemuda, pembunuhan, penyiksaan dan pembantaian terhadap ummat muslim, bahkan sampai mendeklarasikan diri sebagai tuhan di bumi Syria. Selama dua tahun terakhir ini  terhitung lebih dari 60.000 rakyat Suriah yang wafat sebagai korban rezim Al-Assad dan lebih dari 500.000 orang mengungsikan diri dari bumi Syria, menghindari keahatan rezim Al-Assad

Kejahatan rezim Al-Assad ini menimbulkan sangat kerugian di bumi Syria, seperti kerusakan infrastruktur, kelumpuhan ekonomi, kelaparan, dan penderitaan lain yang dirasakan saudara muslim kita di bumi Syria, bahkan mereka membasahi bumi Syria dengan darah ummat Muslim. Penyiksaan, pembantaian, hujan bom dan peluru menjadi pemandangan harian yang terjadi di Syria. Berjuta rakyat Syria menderita karena kejahatan rezim Al-Assad, kelaparan, bahkan menggantungkan hidupnya pada bantuan logistik dari ummat Islam di belahan dunia yang lain.
Kepala kemanusiaan PBB Valerie Amos, menyatakan sedikitnya 9,3 juta orang di Syria atau 40% dari populasi memerlukan bantuan kemanusiaan dari pihak luar.
Jumlah ini meningkat sebesar 2,5 juta orang dari angka PBB sebelumnya yang dirilis pada bulan September yaitu sebanyak 6,8 juta. Krisis Syria "Terus memburuk dengan cepat dan tak terelakkan," kata Amos kepada Dewan Keamanan PBB.
Lewat juru bicaranya, Amanda Pitt, bahwa Amos mengatakan Dewan Keamanan PBB "Harus bersikap adil baik kepada rezim pemerintahan maupun partai oposisi" untuk menjamin akses bagi para pekerja kemanusiaan. Amos juga terus menekan dewan untuk menyalurkan bantuan dan memberikan pengaruh mereka kepada pihak-pihak yang dapat menjamin perlindungan warga sipil dan fasilitas sipil, jalur yang aman bagi tenaga medis dan perlengkapan, dan perjalanan yang aman dan tanpa hambatan bagi bantuan kemanusiaan.
Ada lebih dari 2,5 juta orang tinggal di daerah yang terisolasi dan menderita di Syria. Banyak dari mereka hidup tanpa makanan yang cukup dan tanpa akses listrik dan obat-obatan.
Pengepungan selama berbulan-bulan terhadap kota yang dikuasai pemberontak telah mengakibatkan warga kehabisan makanan, air dan obat-obatan serta yang paling terkena dampak kelaparan adalah anak-anak.
Syria adalah tanah suci yang diberkati, ia bagian dari negeri Syam. Dalam sebuah hadits, Zaid bin Tsabit berkata bahwa suatu hari Rasulullah bersabda ketika para sahabat berada bersama beliau, “Beruntunglah negeri Syam, sesungguhnya malaikat Rahman membentangkan sayapnya di negeri tersebut” (HR. At Tirmidzi). Tanggung jawab menjaganya bukan hanya tanggung jawab rakyat Suriah, tapi tanggung jawab kita semua.
Entah sampai kapan, bencana ini akan berakhir. Kita tak akan tahu. Masihkah kita diam?
FSLDK (Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus) melalui program FOOD FOR SYRIA” mengajak seluruh umat Islam mengalokasikan sebagian rizqi yang Allah telah berikan untuk membantu rakyat Suriah melalui kegiatan penggalangan dana untuk rakyat Syria.
Kesediaan dan keikhlasan kita karena Allah semata, disitulah letak kepedulian yang memungkinkan bagi kita selain do’a.
Semoga donasi kita mampu menjadi amal jariyyah kita yang berbuah surga.

Rabu, 20-11-2013
PUSKOMDA Semarang Raya

 










Tuesday, 12 November 2013

Semangat Pemuda Semangat Pembaharu

Hari Pahlawan diperingati setiap tahunnya pada 10 november di Indonesia. Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa penting karena perang pertama pasukan Indonesia setelah peristiwa proklamasi kemerdekaan dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah revolusi nasional.
Banyak pahlawan yang gugur dalam banyak pertempuran yang telah terjadi selama proses menuju kemerdekaan maupun setelah kemerdekaan. Sebenarnya pahlawan itu apa?
Pahlawan dalam bahasa Sanskerta yaitu phala-wan yang berarti orang yang dari dirinya menghasilkan buah (phala) yang berkualitas bagi bangsa, negara, dan agama) adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani.


Sayyid Qutbh mengatakan, "Orang yang hidup bagi dirinya sendiri akan hidup sebagai orang kerdil dan mati sebagai orang kerdil pula. Tetapi, orang yavg hidup sebagai orang lain akan hidup sebagai orang besar dan mati selaku orang besar."
Jauh sebelum Sayyid Qutbh, pembaharu gerakan Islam asal Mesir, Syaikh Hassan al-Banna dengan sangat kuat dan indah menggambarkan sosok kepahlawanan:
Betapa inginnya kami agar umat kami ini mengetahui bahwa mereka lebih kami cintai daripada diri kami sendiri, bahwa merupakan sebuah kesenangan bagi jiwa-jiwa ini untuk gugur sebagai penebus bagi kehormatan mereka, jika memang tebusan itu yang diperlukan, untuk gugur sebagai harga bagi kemuliaan, kehormatan, agama, dan asa mereka, jika memang itu harga yang mencukupi.
Tiada sesuatu yang membuat kami bersikap seperti ini terhadap mereka selain rasa cinta ini yang telah mengharu-birukan kalbu kami, menguasai perasaan kami, kemudian melenyapkan istirahat kami, memeras habis air mata kami. Betapa berat rasa di hati ketika kami menyaksikan sesuatu yang mencabik-cabik umat kami, sementara kita hanya sanggup menyerah pada kehinaan oleh keputusaasaan.
Sungguh, kami berbuat di jalan Allah untuk kemaslahatan seluruh manusia lebih banyak dari apa yang kami lakukan untuk kepentingan diri kami. Kami adalah milik kalian wahai saudara-saudara tercinta, sesaatpun kami tak akan pernah menjadi musuh kalian.”
M. Anis Matta dalam bukunya “Mencari Pahlawan Indonesia” (2004) menyebutkan secara jelas dan rinci mengenai pelbagai karakter yang harus dimiliki seorang pahlawan.
1. Pekerjaan-pekerjaan besar dalam sejarah hanya dapat diselesaikan oleh mereka 
    yang mempunyai naluri kepahlawan
2. Pahlawan sejati selalu merupakan seorang pemberani sejati
3. Tidak ada keberanian yang sempurna tanpa kesabaran
4. Seseorang disebut pahlawan karena kebaikan dan kekuatannya jauh
    mengalahkan keburukan dan kelemahannya
5. Kompetisi sehat
6. Filosofi yang solid


Melalui momentum hari pahlawan ini, kita sebagai pemuda mari kita jadikan titik balik untuk merefleksikan diri menjadi kaum bermartabat, karena pemuda merupakan sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki semangat pembaharuan dan juga sebagai pelopor untuk bangkitnya Indonesia dalam keterpurukan, bersama bersinegi untuk membangun tatanan yang lebik baik.
Bila kita pemuda hanya bermain dengan kata-kata yang manis dan berkhayal akan sebuah perubahan untuk bangsa Indonesia ini, rasanya terlalu bodoh untuk menghabiskan waktu dari jiwa kepemudaan yang kita miliki saat ini, karena bangsa ini membutuhkan pemuda-pemuda yang bekerja dengan nurani, berilmu dengan moral, dan berkarya dengan kebenaran. Mulailah suatu kebaikan dari hal yang kecil untuk diri sendiri kemudian berkaryalah untuk negeri.
Sudah saatnya pemuda menjadi motor pembaharuan pergerakan bangsa. Maka bersatulah para pemuda, kobarkan semangatmu untuk negeri tercinta ini. Teriakkan kebenaran akan kejayaan Indonesia.
Tanyakan pada dirimu kapan saatnya melangkah.
Sekarang atau tak akan pernah.

Semarang, 10 November 2013

Hakam Rahmatullah 
PUSKOMDA Semarang Raya