A. JUDUL
PLTS
Sebagai Pembangkit Ramah Lingkungan Menurut Pandangan Islam
B. ABSTRAK
Berawal
masyarakat sudah sejak lama menginginkan untuk lebih memperhatikan masalah
lingkungan, maka para ilmuan dan praktisi teknologi juga berlomba-lomba untuk menciptakan
suatu hasil karya yang berbasiskan untuk tidak merusak lingkungan. Seperti
halnya pembangkit-pembangkit listrik. Ilmuan berusaha untuk menciptakan suatu
pembangkit listrik yang berbasis dengan lingkungan. Tenaga yang diambil untuk
pembangkit listrik berasal dari alam tetapi tidak merusak alam. Sebagai
pilihannya yaitu tenaga sinar matahari yang selanjutnya pembangkit listrik ini
dinamai dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pembangkit listrik
tenaga surya merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Dengan menjaga
lingkungan, sama halnya dengan mengamalkan ajaran agama Islam. Lingkungan
merupakan penunjang untuk kehidupan semua makhluk Allah manusia, hewan, dan
tumbuhan. Oleh karena itu perlu ada suatu pembaruan dalam hal teknologi.
Teknologi dalam kelistrikan juga memerlukannya karena listrik merupakan
kebutuhan vital yang dibutuhkan di setiap tempat untuk kebutuhan-kebutan
penunjang lainnya.
C. KATA KUNCI
Pembangkit
listrik, ramah lingkungan, dan pandangan Islam.
D. PENDAHULUAN
Pada
saat ini masalah lingkungan menjadi sorotan yang paling diperhatikan. Segala
sesuatu yang dilakukan oleh manusia dipertimbangkan untuk selalu memperhatikan
dampak apa yang akan diterima oleh lingkungan. Manusia harus menjaga dan
melestarikan lingkungan yang sudah ada untuk kehidupan yang masa akan datang.
Lingkungan merupakan penunjang untuk kehidupan semua makhluk Allah manusia,
hewan, dan tumbuhan. Oleh karena itu perlu ada suatu pembaruan dalam hal
teknologi. Teknologi dalam kelistrikan juga memerlukannya karena listrik
merupakan kebutuhan vital yang dibutuhkan di setiap tempat untuk
kebutuhan-kebutan penunjang lainnya. Teknologi pembangkit listrik telah
mengalami pembaruan dengan ditemukannya suatu alat yang dapat mengkonversi
tenaga sinar matahari untuk menjadi listrik. Alat tersebut ramah dengan
lingkungan. Disini penulis mengajak pembaca untuk membandingkan
pembangkit-pembangkit listrik yang sudah ada dan mencoba untuk mengkomentarinya
sesuasi dengan pandangan Islam mengenai lingkungan.
E. PEMBAHASAN
Terlestarikannya
fungsi lingkungan hidup merupakan tujuan pengelolaan lingkungan hidup menjadi
tumpuan terlanjutkannya pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, sejak awal
perencanaan usaha dan/atau kegiatanyang sudah harus diperkirakan perubahan rona
lingkungan hidup akibat pembentukan suatu kondisi lingkungan hidup yang baru,
baik yang menguntungkan maupun yang merugikan yang timbul sebagai akibat
terselenggaraanya uasaha dan/atau kegiatan pembangunan. Pasal 15 UU Nomor 23
tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup menetapkan bahwa setiap rencana
kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak lingkungan hidup terhapat
makhluk hidup. Oleh karena itu, diperlukan peran masyarakat untuk melaksanakan
proses pelestarian lingkungan. Dengan melestarikan lingkungan maka sudah
mengamalkan salah satu ajaran Islam. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah
SWT :
… الاَرْضِ فِى لاَتُفْسِدُوْا لَهُمْ قِيْلَ وَاِذَا
“
Dan apabila dikatakan kepada mereka : Janganlah kamu membuat kerusakan dimuka
bumi “ (QS. Al-Baqoroh Ayat 11)
Dan juga Hadist Nabi Muhammad SAW :
فَلْيَزْرَ اَرْضٌ لَهُ كَانَتْ مَنْ :وسلم عليه الله رسول قال :قال عنه الله رضى هُرَيْرَةَ أَبِى حَدِيْثُ
(المزاعة كتاب فى البخارى اخرجه).أَرْضَهُ فَلْيُمْسِكْ
أَبَى فَإِنْ اَخَاهُ اَوْلِيَمْنَحْهَا عْهَا
Berdasarkan
firman Allah dan sabda Nabi Muhammad diatas yang menerangkan bahwa Allah
menciptakan bumi merupakan untuk kesejahteraan umat manusia. Allah mengharuskan
menjaga dan memanfaatkan apa yang telah diciptakan dan menjaga kepedulian
terhadap lingkungan. Bila melakukan tindakan merusak bumi baik mencemari
lingkungan, membinasakan tumbuhan dan hewan, hal tersebut dapat dikatakan
sebagai orang munafik. Sebaliknya bila memuliakan lingkungan maka dapat
dikatakan sebagai orang yang meliki tindakan terpuji. Karena dalam bidang
pembangkit listrik mempunyai efek terhadap lingkungan maka perlu untuk memilih
salah satu pembangkit yang mempunyai efek sangat kecil dalam hasil
pengolahannya.
Oleh karena itu disini kita akan membandingkan pembangkit-pembangkit,
maka akan mengetahui pembangkit mana yang paling ramah dengan lingkungan. Tidak
hanya kekurangnnya saja yang akan dibahas, tetapi kelebihan masing-masing
pembangkit akan dibahas juga.
- Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Kelebihan:
- investasi awal relatif lebih
rendah
- efisiensi pada setiap tingkat
beban
- membutuhkan operator yang sedikit
- bahan bakar lebih mudah diperoleh
Kelemahan:
-
Masa operasi terbatas karena bila telah berakhir umur ekonomisnya suatu engine,
biasanya mudah rusak dan apabila dipaksakan hanya akan menambah biaya
maintenance dan perbaikannya
-
Hasil karbon dioksida yang dihasilkan mencemari udara
- Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Kelebihan:
- bahan mudah untuk didapatkan
- biaya bahan bakar murah
- efisiensi tinggi
-biaya pemeliharaan murah
Kekurangan:
-
energi listrik yang dihasilkan oleh pembakaran bahan-bahan fosil ( misalnya
batu bara, minyak dan gas) telah menyebabkab berbagai masalah lingkungan dan
akhir-akhir ini masalah yang ditimbulkan semakin mendapat perhatian serius,
terutama masalah perubahan iklim dimana kenaikan suhu bumi terjadi begitu cepat
sebagai akibat dari pembakaran bahan-bahan fosil tersebut. Hal ini menyebabkab
suatu proses terjadinya pelapasan gas-gas sulfur dioksida ( SO2 ), Nitrogen
oksida, Maupun karbon dioksida (CO2) yang antara lain menyebabkan timbulnya
hujan asam. Setiap tahun semakin banyak hutan, danau dan ekositem yang rusak
akibat hujan asam
- meningkatkan kasus ISPA di sekitar
pembangkit
-
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Kelebihan:
-
kapasitas daya keluaran PLTA relative besar dibandingkan dengan pembangkit
energy yang terbarukan
-
bendungan yang digunakan biasanya dapat sekaligus digunakan untuk kegiatan
lain, seperti irigasi atau sebagai cadangan air dan pariwisata
Kekurangan:
-
Konsumen pengguna listrik dalam jumlah besar dan terlalu jauh dari pusat
Pembangkit membutuhkan sarana jaringan tower transmisi tegangang tinggi yang
panjang juga memerlukan sarana traffo peningkat tengangan yang banyak
-
Dari sisi keamanan maupun keselamatan terhadap sanara dan perlengkapan tranmisi harus mendapat
perhatian khusus
- penyumbang metana (CH4)
dan karbondioksida (CO2) terbesar
- efek rumah kaca
- tidak semua Negara bisa
mengembangkannya
-
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Kelebihan:
- menggunakan uranium
- sedikit menghasilkan limbah padat
-
biaya bahan bakar rendah karena sedikit bahan bakar yang diperlukakan dan
ketersediaan bahan bakar
Kekurangan:
-
jika radiasi nuklir bocor dari PLTN maka akan meradiasi sel-sel tubuh sehingga
dapat mengakibatkan penyakit kanker kelenjar, kelainan saat bayi dilahirkan,
mutasi gen, dll.
-
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Kelebihan:
-
cukup menggunakan sinar matahari
-
energy tidak pernah habis
-
ramah lingkungan
-
hemat karena tidak memerlukan bahan bakar
Kekurangan:
- memiliki tergantungan pada cuaca
- mahal
F. KESIMPULAN
Setelah
membandingkan pembangkit-pembangkit listrik tersebut, maka dapat dikatakan
bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan pembangkit yang memenuhi
syarat pembangkit ramah lingkungan. PLTS memanfaatkan tenaga surya yang
terbarukan secara efisien dan tidak menggunakan bahan bakar fosil yang tidak
dapat terbarukan. Sehingga menimbulkan keuntungan secara materi dan kesehatan
lingkungan alam walaupun untuk tahap awal pembangunannya memerlukan biaya yang
banyak. Tetapi hal tersebut dapat terbayar lunas dengan hasil yang akan
didapatkan dan efek terhadap alam.
G. PENUTUP
Dengan
pengetahuan yang sudah dimiliki, maka diharapkan untuk seluruh negara dapat
mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ini sebagai pembangkit
yang berbasis ramah lingkungan dan sesuai dengan ajaran agama Islam yang
mengajari untuk tidak melakukan perusakan pada bumi.
H. KAJIAN PUSTAKA
No comments:
Post a Comment